Musik daerah diciptakan untuk
kepentingan tertentu sehingga fungsi musiknya berbeda-beda antara daerah yang
satu dengan yang lainnya walaupun pada akhirnya mempunyai kesamaan atau
kemiripan. Di Bali musik daerah- nya sering disebut gambelan maupun gong.
Di Bali sendiri, fungsi musik
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Wali (sebagai sarana upacara), Bebali
(Sebagai pendukung upacara) dan Balih-balihan (hiburan). Yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
Wali (Sarana upacara) :
1. Gong Gede = Gong
Gede juga termasuk barungan ageng namun langka, karena hanya ada di
beberapa daerah saja. Gamelan Gong Gede yang terlihat memakai sedikitnya
30 (tigapuluh) macam instrumen berukuran relatif besar (ukuran bilah, kendang,
gong dan cengceng kopyak adalah barung gamelan yang terbesar yang melibatkan
antara 40 (empatpuluh) - 50 (limapuluh) orang pemain.
2. Caruk =
Gamelan ini juga tergolong gamelan sakral yang dimainkan hanya dalam kaitan
dengan upacara ngaben (Pitra Yadnya) dengan jenis tabuh yang hampir sama dengan gamelan Gambang.
3. Angklung
Klasik = Angklung klasik/ tradisional yang dimainkan untuk mengiringi upacara
(tanpa tari-tarian)
4. Balaganjur = Balaganjur adalah
pengiring prosesi yang paling umum dikenal di Bali .
Hampir dapat dipastikan bahwa setiap prosesi membawa sesajen ke pura, atau
melasti (mensucikan pusaka / pratima), atau upacara ngaben akan diiringi oleh
barungan yang sangat dinamis dan bersemangat.
5. Gambelan Selonding = Gamelan
ini dimainkan untuk mengiringi berbagai upaya adat Bali Aga yang
dilaksanakan oleh masyarakat setempat dan untuk mengiringi tari Abuang,
Perang Pandan
(Makare-karean) dan lain-lain.
6. Gong Kebyar = Gong Kebyar
adalah sebuah barungan baru. Sesuai dengan nama yang diberikan kepada barungan
ini (Kebyar yang bermakna cepat, tiba-tiba dan keras) gamelan ini
menghasilkan musik-musik keras dan dinamis. Gamelan ini dipakai untuk
mengiringi tari-tarian atau memainkan tabuh-tabuhan instrumental.
7. Gambang = Gamelan Gambang
adalah salah satu jenis gamelan langka dan sakral, termasuk barungan alit yang
dimainkan hanya untuk mengiringi upacara keagamaan. Di Bali tengah dan selatan
gamelan ini dimainkan untuk mengiringi upacara ngaben (Pitra Yadnya),
sementara di Bali Timur (Karangasem
dan sekitarnya) Gambang juga dimainkan dalam kaitan upacara odalan di Pura-pura (Dewa Yadnya).
Bebali (Pendukung upacara) :
1. Rindik = Rindik adalah salah satu alat musik
tradisional Bali.
Terbuat dari bambu
yang pada nadanya adalah berdasarkan selendro. Alat musik ini di pergunakan
pada acara pertunjukan yang di kenal dengan nama "Joged Bumbung"
dan sebagai pedukung upacara perkawinan.
2. Karawitan
Kontenporer = Tahun 1970 adalah saat masa penting dalam sejarah perkembangan
seni karawitan Bali . Pada waktu itu muncul
garapan karawitan kontemporer Bali , garapan
karawitan modern yang eksperimental sifatnya namun masih bersumber dan berakar
pada musik tradisi pendukung upacara.
3. Jegog = Barungan ini termasuk
gamelan madya yang terdapat hanya didaerah Kabupaten Jembrana. Jegog
adalah barungan gamelan berlaras pelog (empat nada) yang terdiri dari
instrumen berbentuk tabung bambu.
4. Gamelan Geguntangan = Gamelan
Geguntangan adalah barungan baru yang juga disebut sebagai gamelan Arja atau Paarjaan.
Gamelan ini adalah pengiring pertunjukan dramatari Arja yang
diperkirakan muncul pada permulaan abad XX.
5. Gambelan Bebarongan = Gamelan
Bebarongan ini dalam Catur Muni-Muni disebut dengan Semara Ngadeg,
adalah barungan madya yang berlaras pelog (lima nada), dipakai mengiringi dramatari Barong Ket,
yang digunakan sebagai pengiring/pendukung upacara.
Balih-balihan
:
1. Tek-tekan =
Gamelan ini kini menjadi bagian dari pertunjukan Calonarang.
Bagi masyarakat luas Tektekan adalah pertunjukan Calonarang dari Tabanan
yang terkenal dengan demonstrasi kekebalan.
2. Palegongan =
Dalam Catur Muni-muni gamelan ini disebut dengan Semara Petangian.
Gamelan Pelegongan adalah barungan madya berlaras pelog (lima nada) yang konon
dikembangkan dari Gamelan
Gambuh dan Semar
Pagulingan dan sebagai musik pengiring tarian pertunjukan Legong
Keraton.
3. Gambelan gong suling = Gamelan Gong Suling
adalah barungan gamelan yang didominir oleh alat-alat tiup suling bambu yang
didukung oleh instrumen-instrumen lainnya. Gong Suling yang pada
hakekatnya barungan suling bambu yang memainkan tabuh-tabuh Kebyar
biasanya dipentaskan sebagai tabuh-tabuh instrumen dan sebagai iringan tari
atau drama.
4. Angklung
Kebyar = Angklung kebyar yang dimainkan untuk mengiringi pagelaran tari maupun
drama
5. Okokan
= Okokan adalah instrumen semacam bel berukuran raksasa yang dibuat dari
kayu yang dijadikan alat komunikasi oleh kelompok masyarakat di desa-desa
terpencil. Sejak
permulaan Pekan Kesenian Bali, Okokan selalu ditampilkan dalam acara
pawai pembukaan pada pesta budaya tahunan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar