P
|
agi
ini merupakan awal dari hari yang begitu indah bagi semua orang, embun pagi
yang basah menempel pada dedaunan, suara burung yang bersautan dan sang surya
yang mulai tampak dari ufuk timur. Seperti pada orang-orang lainnya, aku tentu
akan beraktifitas untuk menjalani hidupku dan selalu memulai hari yang baru
dengan penuh semangat.
Setelah selesai bersiap-siap, aku segera
berangkat ke sekolah, “Bu... Ayah... Agung akan berangakat ke sekolah dulu !”,
begitu aku menyapa orang tuaku sebelum pergi kesekolah. Aku adalah seorang
siswa SMP di salah satu sekolah favorit di Bali, SMP N 1 Tabanan. Jarak dari
rumahku kesekolah tidaklah jauh sehingga memungkinkan aku untuk pergi dengan
berjalan kaki.
Sesampainya aku disekolah teman-teman dan
guru-guru yang aku temui saling menyapaku, dan aku bergegas masuk kelas karena
takut terlambat. Jam pelajaran pertama akan dimulai dari pukul 07.30, dan
diawali dengan berbaris dan sembahyang. Setelah bel berbunyi, kami semua sudah
berada di dalam kelas mempersiapkan bahan pelajaran untuk jam pertama.
“Hai Gung” sapa seorang siswi bernama Devi,
yang tepat duduk dibelakangku.
“Hai Vi, jadi kaget ne!”, jawabku.
“Ngomong-ngomong, aku dengar besok kamu ada
lomba TI ya di Singaraja, gak sekolah lagi ne?”, “Ah masak, kok aku sendiri
belum tau yah, mungkin saja itu benar, kata bu guru aku akan lomba minggu ini”
jawabku ragu.
“Ah kamu, masa sih gak tau. Lomba di Singaraja
itu jauh, inget belajar biar bisa dapat juara kan gak rugi, aku tunggu ya,
pokoknya kamu harus juara 1 disana !”, katanya sambil tersenyum padaku. Sungguh
kaget aku mendengar kata-kata itu, batinku seakan terdorong untuk lebih
semangat mengikuti lomba.
“Ia makasi, kamu tenang saja aku pasti
berusaha dan dapat juara 1 besok, Aku janji !”
Setelah percakapan itu, kami kembali duduk dan
bersiap untuk memulai pelajaran karena guru pengajarpun sudah berada di dalam
kelas. Hari itu kami dapat mengikuti semua pelajaran dengan baik. Setelah enam
lama jam berlalu, kegiatan belajar disekolah akhirnya berakhir dan aku kembali
kerumah. Saat aku berada dirumah, janjiku di sekolah sebelumnya selalu teringat
olehku, oleh karena itu waktu-waktu dirumah aku gunakan sepernuhnya untuk
belajar dan berlatih untuk lomba besok. Karena aku telah berjanji dan harus
menepati janji tersebut.
Keesokan paginya, aku sudah tiba disekolah
lebih awal karena harus berangkat menuju tempat lomba yang jauh dari sekolah.
Aku berangkat bersama seorang teman sekelasku yang bernama Dedek dan seorang guru
pembina serta guru pengantar. Karena perjalanan yang begitu lama sehingga
membuatku menjadi bosan, oleh karena itu aku luangkan waktu sambil belajar
dalam perjalanan. Selama dua jam berlalu kami serombongan akhirnya tiba di
tempat lomba dan melakukan registrasi kembali. Aku merasa sangat gugup
mengetahui jumlah peserta yang mengikuti lomba tersebut yang melebihi seratus
peserta, dan mereka semua merupakan sainganku yang hebat dalam lomba nantinya,
tetapi aku tidak akan menyerah dan akan berusaha untuk mengalahkan mereka.
Para peserta lomba telah hadir dalam lomba
tersebut. Tepat pukul 09.00, lomba dimulai yang diawali dengan acara pembukaan
dan babak penyisihan yang nantinya akan diambil 15 besar sebagai peserta dalam
babak final berikutnya. Terdapat dua sesion dalam babak ini, dimana aku
mendapak sesion kedua bersama
teman-teman dari sekolahku. Saat sesion itu berlangsung kami berada di
dalam suatu ruangan yang luas dan terpenuhi dengan benyak komputer, udara yang
panas serta suara lainnya semakin membuyarkan konsentarsiku dan membuatku
semakin gugup. Kita diharapkan dapat menjawab beberapa pertanyaan yang tersedia
dan hasilnya akan dinilai oleh panitia lomba untuk menjadi 15 teratas dan dapat
masuk ke babak final. Waktu terus berlangsung dan babak inipun akhirnya
berakhir, kami segera keluar dan menunggu pengumuman 15 peserta yang masuk ke
babak final nantinya.
Tidak lama menunggu akhirnya pengumuman pun
dibacakan, aku terus berdoa agar aku dapat masuk ke babak berikutnya. Karena
penguman dibacakan secara berurutan mundur sehingga aku semakin cemas namaku
tidak masuk ke dalam daftar, namun ternyata semua usahaku tidaklah sia-sia
karena aku mendapat peringkat kedua dalam babak itu dan begitu juga
teman-temanku lainnya, merekapun berhasil untuk masuk ke dalam babak final
berikutnya.
“Hore... Aku masuk final tak kusangka usahaku
berhasil tinggal selangkah lagi dalam babak berikutnya dan aku pasti akan
mendapatkan juara 1 yang telah aku janjikan”, gumamku dalam hati.
Para peserta yang berhasil masuk ke babak berikutnya
segera memasuki ruangan dan akan berseleksi kembali untuk menjadi yang terbaik.
Tentu saja tidak lupa aku awali pekerjaanku dengan berdoa, dan kembali
mengerjakan soal. Soal kali ini berbeda dengan yang sebelumnya, ini merupakan
soal praktik sehingga kita mendapatkan naskah yang harus dikerjakannya dengan
komputer dan sesuai dengan isi naskah tersebut tersebut.
“Ya Tuhan... Apakah aku bisa mengerjakan semua
ini dengan baik ?” kataku dalam hati karena aku merasa babak kali ini yang
sangat sulit.
“Tapi aku pasti bisa ! karena aku sudah
berjanji dan aku sudah berusaha. Tidak ada yang tak mungkin” semangatku dan
semakin percaya diri.
Saat itu aku menjadi tenang dan siap
menghadapi soal yang ada. Setelah dua jam berlangsung kami selesai mengerjakan
soal meskipun dalam pekerjaan masih banyak terdapat kekurangan namun aku yakin
itu semua berkat kerja kerasku. Kamipun menunggu pengumuman final dibacakan,
dan aku berharap apa yang aku janjikan benar-benar terjadi. Setelah menunggu
beberapa lama pengumuman pun dibacakan.
“Para peserta lomba yang kami banggakan kali
ini akan saya bacakan pemenang-pemenang lomba yang telah berhasil mencapai
peringkat 5 teratas, dan kita mulai dari peringkat 5 yaitu.....” kata pembawa
acara dari atas podium. Mendengar nama-nama pemenang yang dibacakan, hatiku
sungguh takut dan gundah. Aku terus berdoa supaya aku dapat menjadi juara 1
dalam lomba kali ini.
Saat ini merupakan saat yang telah
ditunggu-tunggu, tibalah saatnya diumumkannya peringkat pertama sebagai
pemenang dalam lomba untuk kali ini.
“Dek gimana ne, aku takut ne gak dapat juara
?...” tanyaku pada Dedek yang berada disampingku. “Kamu pasti bisa ayo percaya
diri....” katanya menyemangatiku.
“Dan juara pertama dalam lomba kali ini
berinisialkan I..P..A..A..P..., dari SMP N 1 Tabanan yaitu I Putu Arya Agung
Pratama !” kata pembawa acara dengan penuh semangat dan disertai dengan tepuk
tangan peserta lainnya.
Aku sungguh tidak percaya dengan semua itu dan
sebelumnya aku salah mendengarkan kata dari inisialnya sehingga aku menjadi
putus asa bahwa itu bukanlah diriku. Namun keputus asaan itu seketika pudar
setelah aku yakin bahwa yang dibacakan itu adalah namaku. Sungguh senangnya
hatiku karena semua ini menjadi kenyataan, aku berhasil menjadi juara 1 dan
tidak hanya itu saja, kami dari SMP 1 Tabanan berhasil merebut piala bergilir
dari Universitas Pendidikan Ganesha.
“Hhoorrree.... Terima kasih Tuhan karena telah
mengabulkan permohonanku, terima kasih semuanya dan terima kasih Devi atas
semangat yang diberikan kini aku menjadi juara 1, aku telah menepati
kata-kataku dan itulah janjiku !..................”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar